News

Berkat Kejujuran dan Integritas, LPD Desa Adat Selat Tumbuh Gemilang: Aset Tembus Rp 33 Miliar, Laba Optimis Capai Rp 700 Juta

 Sabtu, 01 November 2025

Lpd desa adat selat badung

Newsyess.com, Badung. 

Badung | Newsyess.com — Di tengah derasnya arus perubahan dan tantangan ekonomi, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Selat, Badung, tampil sebagai contoh nyata bagaimana kejujuran, integritas, dan kerja tulus mampu menjadi fondasi utama dalam mengelola keuangan adat yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Berbekal nilai-nilai karma baik dan rasa syukur, LPD Desa Adat Selat kini mencatat pencapaian luar biasa. Hingga akhir Oktober 2025, lembaga ini telah berhasil menumbuhkan aset hingga Rp33 miliar, dengan laba yang sudah melampaui target rencana kerja tahunan. Bahkan, pihak pengurus optimis laba bersih tahun ini bisa menembus angka Rp700 juta.

Capaian membanggakan ini tidak datang dengan mudah. Di baliknya, ada kepemimpinan yang penuh dedikasi dari Pemucuk LPD Desa Adat Selat, I Gusti Ketut Sudarsana, yang menanamkan prinsip-prinsip kejujuran dan kesederhanaan dalam setiap langkah pengelolaan.

“Karma yang kita pakai itu penting. Kalau karma kita baik, hasilnya pun akan baik. LPD ini tumbuh bukan karena bangga, tapi karena bersyukur. Walau kecil, kita tetap bangga dengan cara yang rendah hati,” ujar Sudarsana saat ditemui Newsyess di Kantor LPD Selat, Sabtu (1/11/2025).

Integritas Sebagai Pondasi Utama

Dalam perbincangan hangatnya, Sudarsana menegaskan bahwa integritas adalah nyawa dalam pengelolaan lembaga keuangan adat. Bagi dirinya, LPD bukan sekadar tempat bekerja, melainkan wadah karma baik untuk mengabdi kepada desa.

“Masalah di LPD, selesai di LPD. Jangan dibawa ke rumah. Semua harus transparan, termasuk soal gaji. Istri pun tahu slip gaji, tahu berapa yang kita terima. Dengan begitu, tidak ada ruang untuk hal-hal yang tidak jujur,” ungkapnya.

Sudarsana juga menekankan pentingnya mengekang keinginan pribadi dan hidup dengan perencanaan yang matang. Ia memberi contoh sederhana:

“Kalau ingin punya sesuatu, jangan tergesa. Rencanakan dari sekarang. Lima tahun ke depan baru wujudkan. Semua harus dari hasil kerja jujur.”

Pendekatan Hati untuk Nasabah

Salah satu kunci keberhasilan LPD Selat adalah pendekatan personal dan penuh empati kepada nasabah. Bagi Sudarsana, masyarakat bukan sekadar angka di laporan keuangan, tetapi bagian dari keluarga besar desa adat.

“Kalau ada nasabah yang terlambat membayar, kami tidak langsung marah. Kami datang ke rumahnya, lihat situasinya. Kadang mereka sedang upacara, kadang ada kesulitan. Yang penting ada niat untuk membayar. Karena bagi kami, hubungan dengan masyarakat itu keluarga, bukan urusan bisnis semata,” jelasnya.

Berkat pendekatan penuh hati ini, LPD Selat hampir tidak memiliki kasus kredit macet permanen. Semua penyelesaian dilakukan dengan musyawarah dan pendekatan kekeluargaan, selaras dengan nilai-nilai adat Bali yang mengedepankan harmoni dan keseimbangan.

Dari Modal Rp5 Juta Jadi Aset Rp33 Miliar

LPD Desa Adat Selat berdiri lebih dari tiga dekade lalu dengan modal awal hanya Rp5 juta. Kini, lembaga ini menjadi salah satu pilar ekonomi desa yang paling kuat di wilayah Badung, dengan aset mencapai Rp33 miliar dan perkembangan yang terus berkelanjutan.

“Kami bersyukur, bukan bangga. Karena keberhasilan ini bukan milik saya pribadi, tapi milik seluruh krama desa. Tanpa kepercayaan mereka, LPD ini tidak akan tumbuh sebesar ini,” ujar Sudarsana dengan mata berkaca-kaca.

Menyiapkan Regenerasi, Menjaga Api Dharma

Meski sukses besar telah diraih, Sudarsana tidak ingin terlena. Ia menyadari setiap “pohon besar” memiliki waktunya untuk tumbuh dan berganti daun. Karena itu, ia kini tengah menyiapkan generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan menjaga keberlanjutan LPD.

“Kita semua punya masa. Saat waktunya tiba, kita harus siap turun dan memberi tempat bagi yang muda. Mereka harus belajar, harus siap melanjutkan. LPD tidak boleh berhenti hanya karena orangnya berganti,” tegasnya.

Dengan penuh kesederhanaan, Sudarsana berharap agar LPD Selat tetap menjadi lembaga yang tumbuh dengan doa, dikelola dengan kejujuran, dan dijaga dengan hati.

“Uang bisa dicari, tapi integritas tidak bisa dibeli. Selama kita pegang kejujuran, semua yang kita kelola akan menjadi berkah, bukan beban,” tutupnya penuh makna.

LPD Desa Adat Selat adalah bukti bahwa dharma, kerja tulus, dan integritas dapat menumbuhkan kesejahteraan. Dari tanah kecil yang dijaga dengan hati, tumbuh pohon ekonomi yang berakar kuat, berdaun harapan, dan berbuah kemakmuran bagi seluruh warga desa. (Tim Newsyess)


TAGS :