KARANGASEM – Newsyess.com - Di tengah tren pembiayaan yang semakin memperhatikan aspek keberlanjutan, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sari Sedana Bali mulai mengarahkan sebagian kreditnya ke sektor ramah lingkungan. Hal ini disampaikan Ketua Koperasi I Kadek Oka Astika, S.E., dalam evaluasi keuangan koperasi per Maret 2025.

“Selain kredit konvensional untuk UMKM, kini kami juga tengah memproses pembiayaan dari Kementerian Keuangan melalui BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup). Ini menyasar petani dan pelaku usaha di sektor hijau, seperti perkebunan, kehutanan, dan pertanian ramah lingkungan,” jelasnya.

Dari total Rp110 miliar kredit yang tersalurkan hingga Maret 2025, 80 persen difokuskan ke sektor produktif, termasuk usaha kecil, mikro, dan skala menengah. Koperasi juga menyalurkan dana kepada sektor konstruksi dan pengadaan material, dengan plafon pinjaman hingga Rp2 miliar untuk debitur yang layak.

Kredit hijau yang dikembangkan KSP Sari Sedana Bali ini menjadi strategi baru dalam mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus membuka peluang akses modal bagi petani dan pelaku usaha yang berorientasi pada pelestarian lingkungan.

“Kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi anggota juga selaras dengan keberlanjutan lingkungan. Apalagi Bali punya potensi besar di sektor pertanian dan kehutanan,” ujarnya.

Oka Astika juga menambahkan bahwa meskipun sumber pembiayaan dari luar seperti PIP dan BPDLH mulai tumbuh, sebagian besar dana tetap bersumber dari anggota koperasi. “Modal anggota adalah pondasi utama kami. Selain murah dan aman, ini menjadi bukti kepercayaan kepada koperasi,” tegasnya.

Melalui edukasi, keterbukaan laporan keuangan, dan pelayanan yang efisien, koperasi berharap loyalitas anggota terus meningkat. “Kami berharap anggota makin aktif bertransaksi dan yang belum bergabung bisa tertarik menjadi bagian dari KSP Sari Sedana Bali,” tutupnya. (TimMewsyess)