Tabanan, Balibanknews.com - Dalam mendukung pembangunan Pura Bale Agung Desa Adat Subamia, LPD Subamia menggelontorkan dana Rp 400 juta. Dana itu diberikan secara mencicil selama dua tahun. Diharapkan pada 2024 dana terkumpul dan bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat. 

Pemucuk LPD Desa Adat Subamia, Ida Bagus Kade Surya Putra, ketika ditemui Balibanknews pada Jumat, 29/4/2022 di kantor LPD setempat, menyatakan ide itu muncul dari LPD dan bendesa adat. “Supaya tidak memungut ke masyarakat. Itulah benefit, kegunaan dan fungsi LPD,” ujarnya.
Yang ditonjolkan adalah benefit, namun tidak mengurangi kesehatan dan tetap bermanfaat bagi masyarakat.
Surya Putra merinci, dana itu dikumpulkan secara bertahap. Pada 2022 dikumpulkan Rp 150 juta. Kemudian pada 2023 dikumpulkan lagi sebesar Rp 150 juta. Kemudian pada 2024, dikumpulkan Rp 100 juta. “Maka akan terkumpul Rp 400 juta untuk pembangunan pura Bale Agung,” jelasnya.

Adapun biaya itu untuk terdiri dari pembangunan fisik sebesar Rp 350 juta, ditambah biaya upakara sebesar Rp 50 juta. “Setelah terkumpul, dana akan langsung digunakan membangun. Ketika dana terkumpul semuanya clear, masyarakat tidak kena biaya apapun,” ungkapnya.

Disamping membantu masyarakat lewat pembangunan pura, LPD Subamia berkeinginan terus membangun kepercayaan masyarakat. “Tujuan kita, supaya masyarakat militan terhadap LPD. Bahwa desa adat punya lembaga terpercaya. Biar masyarakat punya pola pikir, lebih baik ke LPD,” ujarnya.
Bagaimana pun, pembangunan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. “Hindu Dharma itu kan mempersatukan, maka dengan LPD memberikan kontribusi, maka ida dane yang punya dana, cuma kami yang mengelola,” ujarnya.

Rencana pembangunan akan diumumkan ke masyarakat. “Mungkin Galungan ini rencananya kami utarakan,” ujarnya.
Sekaligus, akan memberikan sembako kepada krama sebelum Galungan. 
Pihaknya berharap, tumbuh rasa memiliki di masyarakat. “Kalau pinjam di tempat lain, belum tentu CSR ke Subamia, kalau kami LPD sudah pasti,” ujarnya.
Meski berencana membangun pura, namun bukan berarti pihaknya memanjakan krama. “Ujung-ujungnya krama akan mepunia, mereka akan terpancing,” tutupnya. (yes)