Taro, 15 Mei 2025 – Di sebuah rumah sederhana yang dipeluk hijaunya alam Taro, senja hari itu terasa lebih hangat. Di sana, seorang perempuan tangguh bernama Ni Nyoman Nadi, usia 70 tahun, menyambut tim Redaksi Newsyess dengan senyum teduh meski jejak hidupnya telah penuh luka dan kehilangan.

Beliau adalah potret keheningan yang kokoh. Suaminya telah lama meninggalkan dunia, dan satu-satunya anak laki-laki yang ia banggakan, juga berpulang sejak tahun 2003. Kini, ia hidup seorang diri, mengandalkan kekuatan raga dan doanya untuk bertahan. Hari-harinya ia isi dengan ngerereh saang dan kayu bakar, kadang turun ke tegalan untuk mencari sayur paku atau pakis agar ada yang bisa dimasak, agar hidup bisa terus menyala, meski pelita begitu redup.

Dalam lanjutan program Berbagi Cinta dalam Diam, Redaksi Newsyess menyerahkan paket sembako kepada Ni Nyoman Nadi sebagai wujud kepedulian, sebagai tanda bahwa ia tidak sendiri. Di balik paket itu, terbungkus doa dan harapan, bahwa hidup yang senyap bisa kembali menemukan gema kasih.

Ngakan Putu Suardika, yang akrab disapa Ngakan Yess, selaku Pimpinan Redaksi Newsyess, menyampaikan haru dan terima kasih mendalam atas semua pihak yang telah mendukung aksi berbagi ini.

“Kami percaya, sebiji kasih yang ditanam hari ini, akan tumbuh jadi hutan pengharapan di esok hari. Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh lembaga keuangan Bali, seperti BPD Bali, BPR, LPD, koperasi, serta para tokoh masyarakat yang telah ikut menyokong gerakan sederhana ini. Karena pada dasarnya, memberi bukan soal besar kecilnya nilai, tapi ketulusan yang menyertainya,” ujar Ngakan Yess.

Aksi ini bukan hanya tentang sembako. Ini adalah tentang menyapa yang sunyi, menyentuh yang tersembunyi, dan menghidupkan kembali rasa kemanusiaan yang kadang terlupa. Karena dalam sunyi hidup Ni Nyoman Nadi, kita belajar bahwa ketabahan adalah puisi yang tak terucapkan, dan kasih adalah bahasa yang tak pernah lekang oleh waktu.

Redaksi Newsyess akan terus berjalan, menyusuri lorong-lorong sepi, menghadirkan cahaya kecil satu per satu  di wajah-wajah yang sering tak terdengar suaranya. Karena cinta, pada dasarnya, hanya perlu satu langkah kecil untuk menjadi cahaya yang abadi. (TimNewsyess)