News

Pasraman Geria Gede Wayahan Buruan Solusi Upacara Yadnya di Era Modernisasi

 Kamis, 07 Juli 2022

Newsyess.com, Gianyar. 


Sebagai Solusi Masyarakat Dalam Meringankan Beban Yadnya

Gianyar, Newsyess.com - Pasraman Geria Gede Wayahan Buruan hadir melayani umat dalam melaksanakan upacara Manusa Yadnya, Pitra Yadnya dan Dewa Yadnya. Pasraman itu untuk meringankan umat dan berusaha meringankan umat. 
Pimpinan Pasraman Geria Gede Wayahan Buruan, Ida Bagus Adi Ananda, S.Sn., M.Pd. H atau yang biasa di panggil Gusade ketika ditemui Newsyess pada Rabu, 6/7/2022 di Geria Gede Wayahan Buruan menyatakan biaya pada upacara tergantung jenis upacara. “Upacara kan ada tingkatan. Nista Madya Utama,” ujarnya.

Contoh untuk ngaben sederhana dengan tingkat Nuasta Geni bisa merogoh kocek Rp. 12-15 juta. Kemudian tiga bulanan, tanpa guling babi mencapai Rp. 2 juta. Untuk pernikahan paling kecil Rp. 2 juta tanpa mejaya-jaya hanya mekalan-kalan. Pihaknya hanya melayani upacara dan Banten saja. “Kalau Pembakarannya di tempat yang punya karya, di desa adat masing-masing. Kami hanya menyediakan upakara saja,” ujarnya.
Sedangkan, bagi acara meayu-ayu, pihaknya belum menyediakan bagi undangan. Khusus untuk menyelesaikan upacara saja. “Belum sampai kesitu,” ujarnya.
Dikatakan Pasraman tersebut hadir sebelum pandemi dimulai pembangunannya. “Begitu pandemi, selesai bangunan. Langsung kami undang dipuput sulinggih,” ujarnya.
Pada saat pandemi, sempat ada aturan dilarang berkerumun. Di Pasraman, pengelola mengatur jarak upacara. “Ketika ada orang  20 orang. Kami bagi, pagi 4 misalnya, jam 10.00 ,” ujarnya.
Untuk upacara Manusa Yadnya ada Mebayuh Oton, 3 bulanan, pernikahan. Namun khusus pernikahan harus ada syarat agar tidak ada tuntutan dikemudian hari. “Misalnya janda atau duda kalau mau menikah disini, harus ada rekomendasi Dinas setempat, baru kami layani. Biar tidak ada permasalahan di kemudian hari,” ujar dia.
Selanjutnya, meperas atau mengangkat anak, juga pihak Pasraman meminta syarat khusus. “Wajib kami lakukan, agar tidak ada tuntutan,” ujarnya.
Dikatakan lebih lanjut, pihaknya melayani orang untuk upacara cukup 3 jam saja selesai. “Mereka tidak butuh waktu dan persiapan berminggu-minggu. Tinggal telepon, daftar, datang, hadir, Natab, selesai,” ungkapnya.
Meski praktis, tetap mengutamakan ketentuan. Misalnya dewasa ayu.
Mengenai kontribusi di desa adat Celuk khususnya di banjar Celuk Desa Buruan pihaknya menggunakan tenaga masyarakat, untuk produksi, termasuk keamanan pecalang. Bahkan Punia setiap Bulanya memperoleh Punia Rp 500.000. Setiap acara dijaga dua pecalang. Per pecalang yang berjaga diberikan Rp 150.000. “Kontribusi ke desa adat Rp 4 juta setiap bulan. Karena karena gunakan jalan desa, kenyamanan, karena banyak orang datang seluruh Bali, Jembrana,  Karangasem, Klungkung, Bangli  Denpasar,” ujarnya.
Pasraman buka 07.00-19.00. Juga melayani privat, ambil jam 21.00 dilayani, jam berapapun dilayani.

Apabila tidak mampu, dalam Hindu, fleksibel. “Di kami tidak saklek. Misalnya Bayuh Oton wuku wayang, disini menyesuaikan dengan oton dia. Biasanya ngupah wayang bisa Rp 50 juta, kalau disini Rp 4 juta. Dengan tatanan  lengkap. Kalau rendah sekali Rp 2,5 juta selesai, ritual lengkap,” ujarnya.

Harapan kepada masyarakat seluruh Bali di era modernisasi, manusia sangat canggih dalam teknologi. Biar tidak terkikis budaya Bali, contoh sampai ada Kasepekang. “Maka bagaimana mengakali, ke depan, orang Bali biar nyaman, berbudaya dan sebagainya tanpa menghilangkan makna. Banyak yang datang kesini keluhan seperti itu, banyak disepekang. Ada yang harus ngundang keluarga, isi mebat, sehingga banyak keluar dana tinggi. Kalau mampu tidak masalah, namun mampu ketika sibuk, juga gak bisa. Maka kami berikan solusi tanpa kurangi makna,” tutupnya. (yess) hubungi HP ( 081907840384) atas nama admin pasraman 


TAGS :